"With peaks of joy and valleys of heartache, life is a roller coaster ride, the rise and fall of which defines our journey. It is both scary and exciting at the same time." - Sebastian Cole

Friday, September 30, 2016

Jatuh Cinta versi Anak SMA


Ketika sedang jatuh cinta, sesuatu akan terasa berbeda. Iya kan?
Misalnya, kamu jadi sangat ingin tahu apa yang dia suka, apa yang dia benci, apa yang sedang dia kumpulkan. Rasanya ingin banyak berbicara dengannya. Banyak bercanda.

Ketika sedang jatuh cinta, kamu selalu khawatir tentang dia. Iya kan? Tidak peduli telat masuk kelas beberapa menit, hanya untuk memastikan dia lewat lorong itu untuk menuju kelasnya. Sedikit tersenyum atau menyapa, ketika dia melihat ke arahmu walau sedang terburu-buru.

Ketika sedang jatuh cinta, semua terasa memalukan bukan? Bahkan tingkat kepercayaan dirimu kadang menurun drastis jika dihadapkan dengannya. Namun kamu tetap ingin menunjukan sesuatu untuk dia. Misalnya, masakanmu. Biasanya kamu tidak keberatan jika temanmu memakan sebanyak mungkin, atau mengkritik masakanmu keasinan. Namun ketika jatuh cinta, ini berbeda. Kamu hanya ingin dia merasakan yang terbaik. Bagian jelek biar kamu saja yang tahu.

Ketika sedang jatuh cinta, seberapa tidak penting pun pertanyaanmu, rasanya ingin tetap kau tanyakan padanya, bukan? Mencari bahan pembicaraan, agar tidak dia tidak bosan. Agar selalu ada topik bahasan.

Ketika sedang jatuh cinta, kamu ingin dia tertarik padamu sehingga kamu lebih banyak menceritakan hal tentangmu dan berharap ia memperhatikan.

Ketika jatuh cinta, rasanya merepotkan bukan? Tapi kamu menikmatinya juga.

Namun baiknya,

Walau sedang jatuh cinta, jangan selalu hidup hanya dikelilingi dirinya. Kamu akan lelah sendiri.

Walau sedang jatuh cinta, pastikan warasmu tetap ada setiap hari.

June 24th, 2016.

Thursday, September 29, 2016

Comic Review (2 in 1): Unlucky Girl & Cold Heart

Melanjutkan postingan sebelumnya. Ini 2 komik selanjutnya yang kubeli dari sale Gudang Penerbit Gramedia.



Unlucky Girl
Yamanaka Rico
M&C!, 2011.

Unlucky Girl
Si Sora, gadis yang selalu tidak beruntung dalam kehidupannya. Hal yang paling parah terjadi ketika rumahnya kebakaran. Ayah ibunya tidak tahu mau tinggal di mana, apalagi Sora. Hinata, teman sekelas Sora yang meskipun kadang seenaknya, selalu saja membantu Sora. Begitu juga dengan masalah ini. Sora tinggal di rumah Hinata. Sampai suatu hari, Hinata mencium Sora yang tertidur namun sebenarnya tersadar. Sora jadi suka Hinata. Tapi mereka tidak selamanya bisa tinggal bersama.

Point-blank Boy
Nanoka memiliki dada yang besar. Karena hal itulah ia sering diganggu para cowok. Suatu hari, ada anak SMP yang membantunya, Keita namanya. Sejak saat itu Nanoka suka pada Keita dan menguntitnya. Lagian Nanoka belum sempat mengucapkan terima kasih pada Keita.

Searching for Spica
Spica sering membaca blog dan curhat kepada pemilik blog itu, Nana namanya. Hingga suatu hari Nana mengajak Spica bertemu. Spica kaget, karena ternyata Nana adalah laki-laki dan jauh lebih tua dibanding dia. Di saat yang sama Spica sedang galau tentang pilihan SMA dan pertemanannya dengan Aya.

Hmmm. Suka sih dengan komik ini. Dari ide cerita awalnya gak biasa, kecuali yang Unlucky Girl. Paling suka sama yang Point-blank Boy, masalah utamannya di dada besar si tokoh utama perempuan. Yang Searching for Spica juga lumayan. Dibanding dengan cerita cinta yang gitu aja, komik ini menjanjikan hal lain gitu haha lol.




Cold Heart
Hoshimori Yukimo
M&C!, 2010.


Cold Heart
Kaho sangat ingin menjadi cewek yang gaul seperti kakaknya. Untuk itu dia mulai bekerja part time di salah satu restoran. Bertemulah dia dengan Arata, cowok dingin yang sialnya ikut terluka ketika mencoba menolong Kaho.

Don't Touch Me!
Disebabkan karena trauma masa kecil, Momo jadi selalu alergi kalau disentuh cowok. Akibatnya dia gak pernah dekat sama cowok sekarang. Ryuu Takano, penyebab semua trauma itu. Yang menyebalkan, Ryuu seakan gak merasa sedikitpun.

17cm One-sided Love
Kirishima tinggi dan cantik. Ia menyukai Shou yang badannya lebih pendek 17cm dari dia. Dia tidak tahu bagaimana cara yang benar untuk mengetakannya, jadi dia malah selalu meledak Shou. Tapi Kirishima tidak tahan lagi untuk terus memendamnya.

Please Don't Be Cold!
Kurumi ingin dianggap dewasa. Ia ingin punya pacar yang keren. Kurumi menyukai Sou-Chan, sensei-nya di sekolah, namun tetangga dekatnya di rumah. Sou-Chan selalu bersikap cool ketika di sekolah dan menganggap Kurumi hanya murid kecil, padahal Kurumi ingin sensei menganggapnya dewasa!

Komik ini banyak sekali tokoh cewek utama yang menyebalkan. Di cerita Cold Heart dan Please Don't Be Cold! karakter ceweknya kekanak-kanakan banget, gemes! Untuk yang Don't Touch Me sama 17cm One-sided Love sih oke oke aja ya. Cerita favorit fi 17cm One-sided Love.. cowok yang lebih pendek memang agak susah untuk digaet (?) Haha. Gak tahu kenapa, di awal-awal ngerasa gambar panelnya terlalu penuh dan penuh warna hitam jadi agak gelap dan jadi kurang suka deh.

Comic Review (2 in 1): Love Cafe & The Prince and The Poor

Dalama rangka me-review semua komik yang kubeli di sale Gudang Penerbit Gramedia, jadinya aku ingin 4 komik itu ku-review dalam satu postingan, tapi kayaknya kepanjangan. Jadi kupotong jadi 2 bagian. Yang awalnya 4 in 1 jadi 2 in 1 ya haha. Susah ya me-review komik. Karena bagiku komik itu penghibur aja. Apalagi komik-komik ini kubeli random, tanpa ada ekspektasi. Jadi gak kecewa juga ketika jelek.

Oke. Mulai.


The Prince & The Poor
Lili Zhai
M&C!, 2010.

Komik koloni (alias lini khusus komikus Indonesia) ini terdiri dari 3 cerita.

The Prince & The Poor
Ceritanya tentang Kasia yang miskin. Untuk menghidupi dirinya sendiri ya mau gak mau dia harus kerja setelah sekolah. Ternyata boss di tempat dia bekerja itu Galuh, teman sekolahnya. Galuh orangnya sering seenaknya. Perintah Kasia ini dan itu. Galuj juga orangnya seenaknya sama orang lain. Selain itu, Kasia juga punya kakak yang gak peduli sama dia. Ternyata di balik sifat seenaknya Galuh, ada rahasia yang disimpannya. Jeng jeng jeng.

The Kiss
Satiya suka sama Hayin dan berani-beraninya mencium Hayin begitu saja. Padahal Hayyin lebih suka sama Satria. Saat Hayyin mau kasih surat cintanya ke Satria, si Satiya malah merobeknya. Hayyin marah dan Satiya menjauh. Duh, tapi kok kangen ya..

Romantic Rescue
Selin yang benci Matematika bela-belain masuk jurusan Akuntasi hanya demi sejurusan sama Kamma. Tapi Kamma dingin banget sama dia. Sampai suatu hari hutan saat acara kemping, Selin ketangkep oleh anak suku di hutan dan semua berubah.

Komik ini ceritanya cinta banget sih, love-hate lovey dovey gitu. Cara gambarnya seperti komik jepang. Dibacanya enak karena gambarnya gak menumpuk dan urutan panelnya juga gak membingungkan. Tapi di cerita Romantic Rescue, tokoh cowoknya digambar mirip, jadi bingung, hanya beda warna rambut saja sepertinya atau akunya yang gak teliti (?) Lalu penamaan tokohnya agak bingungin gak sih? Apalagi yang cerita The Kiss, Satria dan Satiya. Oh iya, ada bonus ceritanya juga Falling in Love judulnya + bonus behind the scenes making comic-nya.

Just so so. Gak bagus, gak jelek. Btw, aku lagi pengen baca banyak komik koloni. Ada saran?



Love Cafe
Washio Mie
M&C!, 2010.

Ada 5 judul dalam komik ini. Love Cafe, Sweet Time im White Day, dan Kiss for You bercerita tentang Aiko yang ingin sekali kerja part time di suatu kafe untuk mendapatkan pacar. Pelayan di kafe itu keren-keren dan untuk bekerja di sana pun gak gampang. Untuk itu, akhirnya ada Ginji, teman sekolah Aiko yang sudah terlebih dahulu kerja di sana, akan membantu Aiko untuk mendapatkan pekerjaan di kafe itu. Intinya sih mereka akhirnya pacaran dan 3 judul itu menceritakan kisah pacaran mereka.

You are My Vitamin
Masih dengan setting kafe yang sama, ada Moki si pelayan tampan yang jago bikin jus buah. Tapi di kafe itu hanya menyediakan kopi atau teh saja. Tamaki, yang dulunya suka Ginji dan selalu ke kafe padahal tidak suka kopi atau teh. Tamaki sadar kalau hidupnya tidak hanya untuk mengejar apa yang tidak ia suka.

Shooting Star on the Cafe
Chiri yang galau karena hanya dianggap adik kelas oleh kakak kelas yang ia suka di klub astronomi, akhirnya meminta salah satu pelayan kafe untuk jadi pacarnya. Maksudnya sih tidak serius. Tapi ternyata pelayan kafe itu -- Yagishita, mengiyakannya. Lol.

Suka sih dengan konsep cerita begini. Jadi satu komik punya banyak cerita, tapi ada hubungannya juga tokoh-tokohnya. Cerita cintanya juga gak terlalu yang klise amat. Meski ya namanya komik cinta ya beginilah..

YUUP. 3 bintang deh untung masing-masing komik.

Wednesday, September 28, 2016

Milea: Suara dari Dilan Mini Review + Curhat Colongan


Milea: Suara dari Dilan
Penulis: Pidi Baiq
Editor: Andika Budiman
Pastel Books, 2016.

"Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu."


1.
Sejujurnya, senang sekali buku yang ini akhirnya terbit juga. Menjawab rasa ketidakpuasan dari buku yang kedua (i still like it tho), buku ketiga ini apaya.. lebih dewasa dan memang penuh dengan jawaban.

Merangkum kejadian dari 2 buku sebelumnya yang sudah diceritakan dari sudut pandang Milea, kini Dilan ingin bercerita juga dan membagi kisah dari sudut pandangnya juga.

2.
Mungkin kesannya jadi bias banget, karena aku memang fan-nya Dilan hehehe! Tapi memang buku ini dewasa banget. Dilan berusaha meyakinkan pembaca kalau apa yang dia lakukan dahulu itu memang ya perlu dimaklumkan karena dia masih remaja. Apa yang dia lakukan dahulu, dia jadikan pelajaran bahwa gak semua cerita berakhir manis gitu (?)

Baca buku yang ketiga ini tanpa baca kedua buku sebelumnya, dijamin kamu bakal bingung. Karena banyak cerita yang di sini hanya ditulis 'seperti yang sudah Milea ceritakan dalam bukunya' gitu.

3.
Gaya tulisannya sih masih Pidi Baiq banget. Dan oh ya, di sini keluar juga nama-nama tokoh baru! Hahahaha. Jadi memang benar ya, perspektif orang berbeda-beda.

Sekali lagi, aku jatuh cinta dengan Dilan. Tapi jatuh cinta yang berbeda. Kalau dulu, aku seperti ingin punya pacar kayak Dilan. Sekarang, masih sih, tapi aku jatuh cinta karena Dilan bikin aku sadar kalau masa muda itu masa yang indah dan gak boleh disia-siakan beserta alasan-alasan lainnya.

4.
Labelnya sih 'novel remaja' dan aku juga pernah baca review orang lain tentang cerita Dilan ini teenlit banget. Memang sih, ini cerita tentang cintanya anak SMA. Tapi menurutku, di buku yang ketiga ini dibuktikan, novel remaja penuh cinta tapi isinya dewasa. Soalnya ini diceritakan dari sudut pandang orang dewasa yang menceritakan masa remajanya. Tentu dia punya penyesalan dan pemakluman.

Baca kisah Dilan dan Milea ini bikin adem.

Dan aku bersyukur Pidi Baiq katanya gak mau ngangkat cerita ini jadi film. Soalnya, walaupun katanya ini kisah nyata (?) aku cuma mau kisah Dilan ada dalam imajinasiku aja, gak mau divisualisasikan, takut kecewa lol.

5.
Aku suka puisi-puisi yang ada di buku ini. Mungkinkah ada kesempatan diterbitkan buku puisi karya Dilan dan Milea suatu hari nanti?


"Terima kasih, Lia. Terima kasih dulu kamu pernah mau."

Tuesday, September 27, 2016

(So-Called) Review: Memoir of a (So-Called) Mom


Memoir of a (So-Called) Mom
Penulis: Poppy D. Chusfani
Editor: Helen Menta Dumaris
Gramedia Pustaka Utama, Agustus 2013.

Blurb:

Siapa yang berhak menentukan pilihan hidup kita?

Amelia, yang mendadak jadi ibu rumah tangga, berkeras mengatur hidupnya sendiri. Dia tidak mau orang lain ikut campur. Dengan bangga Amelia berkata lebih memilih cerdas ketimbang pintar. Namun saat dia tidak merasa pintar dan tindakannya tidak menunjukkan kecerdasan, Amelia mulai meragukan pilihannya. Apakah selama ini prinsipnya salah? Atau dia hanya tidak mampu berdiri tegak saat cobaan menghantam?

--

Bercerita tentang Amel, seorang wanita yang memiliki keluarga agak rese (apa rese banget?). Bukan keluarga intinya sih yang rese, tapi lebih ke keluarga besarnya (uwak - kakak dari ibunya apalagi). Judulnya 'memoir' karena ini memang bercerita dari awal dia baru mau nikah sampai anaknya sudah nikah lagi. Tapi cuma dalam 147 halaman saja. Ceritanya sih lebih lama berpusat pas Amel mau nikah sama Amel hamil, terus ngurusin anak. 

Segala yang Amel lakukan dalam hidupnya selalu dikomen sama si uwaknya itu. Ya biasalah, pas belum nikah, ditanya kapan nikah. Sudah nikah, ditanya kapan punya anak, dll.

Amel menghadapi hidupnya dengan penuh komentar itu ya dengan menjadi dirinya sendiri. Dibumbui masalah-masalah hidup khas keluarga, novel ini sebenarnya enak banget buat dibaca. Oh iya, suaminya Amel namanya Baron ya.

Hmm. Intinya sih gitu doang. Seorang ibu dan istri dengan segala keputusan dan masalah keuangan keluarga dan keluarga uwaknya yang rese karena selalu ngomel, dan cenderung banding-bandingin Amel sama anak-anaknya.

Yang aneh, ini ceritanya ditulis 2013 dan saat itu ceritanya anaknya Amel -- Anika, sudah punya anak lagi. Tapi dari awal tuh kayak gak ada perbedaan jaman yang terlalu gitu.. padahal harusnya awal gitu berarti minimal tahun 80-an lah ya (?) tapi ceritanya kayak semuanya terjadi di tahun 2000-an.

Untungnya cuma 147 halaman dan cara nulisnya enak banget, bahasanya ngalir seperti lagi baca diary orang aja. Tapi kalau terlalu tebal mungkin jadi bosen karena ceritanya cuma tentang Amel. Tapi aku nikmatin sih bacanya. Rasanya beda dari novel metropop lain (?) gak tahu kenapa. Oh iya, suka juga dengan cover-nya. Lucu sekali.

3 of 5 stars.

Saturday, September 24, 2016

Book Haul + Pengalaman Main ke Gudang Penerbit Gramedia Tajem Yogyakarta

Gudang Penerbit Gramedia di Tajem, Yogyakarta lagi ngadain sale besar-besaran! Kabarnya sih karena fungsi gudang yang tadinya warehouse mau dijadikan warestore (?) atau entahlah ya, intinya si gudang ini akan berubah fungsi dan buku-buku yang ada di sana sebaiknya dihabiskan. Dari pada mubazir, Gramedia berbaik hati untuk ngadain sale besar-besaran ini. Gimana gak besar, semua buku dijual dengan harga 5000 wooo~~~ bahkan kalau komik harganya hanya @ 2500 alias 5000 sudah dapat 2! Ya ampun, senangnya. 


Sebenarnya ke sana sudah dari Selasa minggu kemarin sih, tanggal 20 September. Mau bahas-bahas aja dikit ya. Jadi pengunjung yang ke sana tuh BANYAK BANGET. Gudang baru buka jam 9 pagi, tapi yang ngantri sudah lebih pagi. Datang sama teman (aka Qisty), sampai sana sekitar jam 8.30. Begitu sampai pagar pertama, langsung dikasih nomor antrian sama satpamnya, dapat no. 59 dan 60. Kami kira nunggunya bakal lama. Soalnya, pas lagi ngantri itu, kami dengar yang dipanggil baru no. antrian 7. Ternyata, jam 9.30 kami sudah dipanggil.


Sebenarnya, kalau dipikir lama juga nunggu sejam hahaha, tapi gak kerasa karena ekspektasinya sih bakal nunggu lebih lama dari itu. Btw, kaget sih, gak beberapa lama setelah kami ambil no. antrian dan duduk ngantri, lihat orang sudah ada yang memegang no. antrain 260++ sekian.. wooooh, gila.


Pas di dalam, bingung. Beneran bingung.. hahaha norak ya. Soalnya kayak beneran deh itu isinya buku semua, bingung harus ngacak dari mana dulu. Dan ya, bentuknya beneran gudang. Buku campur aduk, gelap, berdebu, dan banyak orang. Ada sih juga buku yang diampar di tenda luar gitu dekat kasir. Sebenarnya kemaren itu agak salah strategi, begitu masuk langsung ngacak gudang dalam yang di bawah. Harusnya sih langsung ngantri yang ke atas, soalnya waktu itu masih sepi dan semangatnya masih membara. Di bawah, sumpek dan gelap dan berdebu banget. Bukunya juga begitu-begitu aja.


Tips:

1. Jangan masuk ke gudang dalam keadaan lapar.

2. Bawa minum.

3. Jangan bawa barang bawaan yang berat dan nyusahin.

4. Kalau bisa sih, bawa teman. Biar pas proses antri gak bosen bisa ngobrol.

5. Bawa kantong untuk menampung buku. Ada sih kantong belanja gramedia, tapi gak banyak. Jadi ya mandiri aja bawa kantong sendiri.

6. Buku yang dikira menarik, ambil saja dulu semua. Sortir kemudian. It works! 

7. Begitu masuk, langsung ke lantai 2 saja. Biasanya harus antri dulu memang. Tapi di lantai 2 lebih menyenangkan. Lebih terang, koleksi buku dan komiknya lebih banyak, gak terlalu sumpek. 

10. Ohiyaaa, jangan ambil buku terbitan kompas, karena di kasir bakal diambil lagi. Gak boleh dibeli katanya. Mungkin ada miss communication waktu awal. Jadi yang berpartisipasi itu hanya GPU, Elex, Grasindo, m&c cmiiw (lihat posternya aja ding). Lol.


Bikin tips padahal acaranya sudah mau udahan hahaha. Btw, acaranya bakal berakhir 30 September ya. Tapi rasanya sih bukunya gak akan habis sampai waktu segitu pun (?) penasaran, kalau gak habis, buku sisanya diapakan ya?


Sebenarnya asik banget belanja buku begini. Koleksinya memang sudah menipis karena sudah periode akhir sale juga kami datangnya, tapi ya tetap aja kalap. Kebanyakan yang ada di sana itu komik, buku masakan, buku dandan, buku anak, sama apaya, semacam buku hobi gitu deh. Novelnya sudah menipis. Tapi masih banyak kok yang datang dan beli berkardus-kardus wow. Nanti kalau dari lantai 2, kardus isi bukunya itu diperosotin dari atas ke bawah hahaha, lihatnya bikin bahagia. Hahahaha norak ya hahaha maaf hahaha. 


Kami sendiri batasin beli hanya 50k tiap orang, jadi sebenarnya hanya boleh ambil 10 buku ya. Tapi begitu mau sortir.. ngakak, yang diambil buku kami digabungin 29+35 = 64 buku woho. Mau sortir juga agak bingung, rasanya mau dibeli semua. Tapi harus tetap mematuhi peraturan diri sendiri, walau nakal sedikit batasannya naik jadi 60k. Jadinya bayar 4 komik + 9 novel + 1 buku rajut. Qisty dapat 10 novel + 1 buku masak untuh mamahnya. LOL. 


BOOK HAUL   


Belanjaan gabungan. Btw, itu gak sama Milea dan Celebrity Weeding ya. Beli di tempat lain yang itu.   


Belanjaan pribadi: 

Komik. Milihnya random banget karena bingung.   


 

Kritalisasi dibeli karena penasaran sama fantasi Indonesia. Bambina dan Yamaniwa dibeli karena.. amore. Hahaha! Kalau Yamaniwa karena suka sama penulisnya juga sih. 


Komodo Inside dibeli karena ceritanya unik sepertinya (?) tentang komodo gitu. Catalyst dan Mr. Commitment karena cover-nya oke. 


Pink Project dan Memoir of So-Called Mom karena metropop! Lagi pengin baca metropop. Alexander the Great karena baca synopsis di belakang, ceritanya menarik. Sepertinya sih (?) 


WAHAHAAHAHA. Intinya sih senang ya bisa ke Gudang Penerbit Gramedia. Meski begitu pulang, capek. Tapi gak nyesal naik prameks jauh-jauh buat ke sini. SENAAAAAANG. 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...