"With peaks of joy and valleys of heartache, life is a roller coaster ride, the rise and fall of which defines our journey. It is both scary and exciting at the same time." - Sebastian Cole

Tuesday, October 28, 2014

Dia Adalah Dilanku Tahun 1990



(PS: Warna cover sebenarnya lebih biru).

Judul: Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Penulis: Pidi Baiq
ISBN: 978-602-7870-41-3
Penerbit: DAR! Mizan
Ilustrasi sampul dan isi: Pidi Baiq
Penyunting naskah: Moemoe & Huda Wahid
Penyunting ilustrasi: Pidi Baiq
Desain sampul: Kulniya Sally
Proofreader: Febti Sribagusdadi Rahayu
Layout sampul dan setting isi: Tim Artistik & Deni Sopian
Tebal: 332 halaman
Cetakan pertama, April 2014.

Blurb:
"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja" (Dilan 1990) 
"Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang." (Dilan 1990) 
"Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan, dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli." (Milea 1990)

Silahkan baca novel ini dengan hati senang. Gak perlu deh pusing-pusing tentang banyaknya typo di dalamnya atau ketawa yang ditulis dalam dialog, kamu tetap bakal suka dan menikmatinya. Setidaknya itu yang saya rasain.

Cuma ada 2 hal yang bikin saya kecewa. Satu, ternyata Dilan yang saya bayangkan bukan seperti di cover. Padahal kan cover yang buat penulisnya sendiri, jadi sedikit banyak mungkin memang begitulah mukanya Dilan, bayangan saya berkata lebih. Kedua, ternyata cerita yang di buku, sudah hampir semuanya saya baca di blog-nya penulis jauh sebelum Dilan diriliskan. Memang dulu sebelum rilis, cerita Dilan secara berkala di post di blog pribadinya penulis, dan saya baca. Itulah awal perkenalan saya sama cowok Bandung satu ini (terima kasih buat teman saya!). Saya kira, bakal ada part yang ditambah banyak, ternyata gak begitu banyak. Tapi saya tentunya gak menyesal berlebihan, saya malah senang. Karena bakal ada Dilan #2, dan saya suka banget kalau bisa koleksi series.

Paket lengkap! Banyak ilustrasi juga di dalam, jadi yang baca gak akan bosan. Dilan ini bukan cowok romantasi menye-menye, tapi dia tahu betul cara bikin Milea terkejat-kejut.

Anyway, saya gak akan review banyak-banyak, jadi saya bakal kasih kalimat-kalimat manis dari novel ini saja. 

Aku ingin pacaran dengan orang yang dia tahu hal yang aku sukai tanpa perlu kuberitahu, yang membuktikan kepadaku bahwa cinta itu ada tetapi bukan oleh apa yang dikatakannya melaikan oleh sikap dan perbuatannya. (halaman 126)

"Ha ha ha."
"Ha ha ha."
"Si Ibu itu masih ada?" kutanya.
"Terbang."
"Hah? Kok, terbang?"
"Ibunya burung."
"Iiiiihh!"
"Ha ha ha ha." (halaman 131)

"Ya, orang beda-beda," kata Dilan. "Ada yang kayak kamu. Ada yang kayak aku. Ada yang kayak mereka. Kamu ingin semua orang kayak kamu?" jawab Dilan tanpa memandangku. (halaman 242)

Disa pergi untuk tidur di kamarnya, meninggalkan aku yang duduk sendiri, memandang Dilan yang tidur. Yaitu, Dilan yang dulu pernah meramal bahwa aku akan bertemu dia di kantin dan salah. (halaman 260)

"Kamu pernah nangis?" kutanya.

"Waktu bayi, pengen minum."
"Bukan, ih!" kataku. "Pas udah besar. Pernah nangis?"
"Kamu tau caranya supaya aku nangis?" dia nanya.
"Gimana?"
"Gampang."
"Iya, gimana?"
"Menghilangkan kamu di bumi." (halaman 262)

"Milea 1" 

Bolehkah aku punya pendapat?
Ini tentang dia yang ada di bumi
Ketika Tuhan menciptakan dirinya
Kukira Dia ada maksud mau pamer 

Dilan, Bandung 1990

Begitulah. Semudah itu kamu akan jatuh cinta dan iri pada Milea.

5 of 5 stars.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...