"With peaks of joy and valleys of heartache, life is a roller coaster ride, the rise and fall of which defines our journey. It is both scary and exciting at the same time." - Sebastian Cole

Wednesday, October 29, 2014

Wishful Wednesday #1


Hari Rabu!


Dan akhirnya memutuskan untuk ikutan meme ini (terima kasih untuk host-nya, Mbak Astrid, hehe). Hitung-hitung buat nambah jumlah postingan dan asik-asikan mengutarakan wishlist tiap hari Rabu. Karena wishlist jangan buat berandai-andai aja, tapi coba diatur agar bisa diwujudkan (apa ini?).

Wishful Wednesday pertama ini harus spesial. Ada 4 buku dan keempatnya berkaitan.

Seri 4 Wartawan Lifestyle karya Syahmedi Dean! 



1. EDNASTORIA atau Lontong Sayur dalam Lembaran Fashion

EDNASTORIA (Lontong Sayur Dalam Lembaran Fashion) adalah refleksi dari sisi hidup wartawan-wartawan lifestyle. Mereka berada dalam profesi yang berhadapan langsung dengan berbagai kondisi sosial metropolis. Mereka berinteraksi dengan orang-orang “gila brand”, social climber, fashion society, ingin jadi model terkenal, intrik agen-agen model, kaum metroseksual, dan orang-orang yang tulus di tengah sekelompok hedonis. Mereka menanggapi kehidupan dengan kritis dan investigatif. 
Keempatnya adalah Alif, Raisa, Didi, dan Nisa. Salah satu dari mereka, Alif, menyimpan affair dengan seorang staf. Ia menemukan tantangan yang menyenangkan dengan affair ini. Sebagai penulis dengan jam terbang yang tinggi, Alif juga memiliki penggemar gelap yang tak diketahui jenis kelaminnya. Alif menjaga eksistensi penggemarnya ini karena ternyata ia banyak memberikan ide dan kritikan yang memicu cara berpikir Alif jadi semakin kritis. Alif juga berusaha mengorbitkan seorang model pemula yang latar belakang hidupnya misterius.
2.  J'ADORE atau Jakarta - Paris via French Kiss

Petualangan empat wartawan lifestyle selalu tak terduga, berlari di jalur-jalur underground Metro di Paris, terhanyut dalam dilema kesetiaan di lantai dua bus merah di London, terpelintir antara memori dan kenyataan di gedung-gedung tua di Milan, teraduk gelombang fashion dunia di show Christian Dior, Chanel, Fendi, Max Mara, Prada, dan Paul Smith. Padahal kaki mereka terikat di Jakarta. Mereka adalah: 
Alif: Siapa saya ini? Seorang tamak cinta yang mendambakan freedom, dua sisi yang bertolak belakang. Yang pertama butuh komitmen dan perasaan, yang kedua butuh keberanian dan ketidakpedulian. God. Bagaimana harus menggabungkan keduanya? Saya tak mau hanya salah satu. 
Raisa: Elu bikin gue sangat kecanduan, pingin terus-terusan ketemu. Gue pikir, friends become lovers? Why not? I’m good enough for him, he’s always nice to me, what ‘s more? I will move first… ladies first 
Didi: Gue juga maunya hanya french kiss, dia juga gitu. “Hari begene kok sesama lelaki pacaran, too old fashioned,” katanya begitu. Lagi pula kalau dipikir-pikir, sesama lelaki pacaran, life goal-nya apa? 
Nisa: Sandwich? Hah. Selain roti, sandwich adalah semacam istilah untuk satu sex activity yang melibatkan tiga orang, dua sebagai roti, satu sebagai daging atau selada untuk yang vegetarian. Pasti ada yang tidak benar dari kode gerak bibir Gavin ke Oliver. Pasti mereka punya hidden agenda.

3. BOHEMIA atau Pengantin Gypsy dan Penipu Cinta

Bagaimana bisa kebal dan fearless, terutama ketika kehilangan pekerjaan di dunia fashion yang glamor? Bisa. Kan ada a bullshit thing called LOVE. Tapi hidup tidak hanya berurusan dengan empat huruf itu, ada gengsi, ada harapan yang kosong dan yang isi, ada masalah perut, ada persahabatan, dan ada masalah “hati” dalam persahabatan, eew! Empat sahabat sedang teraduk-aduk isi lemarinya, profesinya, dan eksistensinya. Ini dia orang-orangnya: 
Alif:
Saya melangkah, menendang kerikil kecil, di bawah terik matahari jam dua belas. Ternyata harga diri saya cuma sejajar dengan landasan kerikil. Tak tahu mau kerja apa lagi untuk hidup. Saya memandang pakaian yang saya pakai, ini pakaian yang sudah menguras kartu kredit saya, pakaian yang membuat saya merasa dalam level lifestyle yang cool. Kemeja putih Helmut Lang, celana Diesel, sneakers merah-hitam Gucci. Ah, tapi mereka tak bisa menolong. Oh God. I am so insignificant. I am unnecessary. I am nothing, and I can’t even kill myself. 
Raisa:
Rasanya tidak semua film mengandung scene yang Anda maksud! Mungkin bisa kita lihat film The Sound of Music, Cut Nyak Dien, The Color of Purple, Home Alone. Film-film ini legendaris, pemainnya pun tak terlupakan. Mereka tidak mengumbar sensualitas. Mungkin dengan diberlakukannya RUU akan memicu lahirnya film-film seperti itu. Pembuat film akan memprioritaskan konflik dan kekuatan cerita sebagai daya tarik. O God, what have I done? 
Didi:
Bokap gue takut anaknya pada terjerumus ke pergaulan bebas. Dia lihat anak-anak temennya pada udah ngebuntingin anak gadis orang, pada kawin lari, dan macem-macemlah. Menurut Bokap, nggak perlu pacaran-pacaran, bakal bikin masalah. Pandangan Bokap ini bagus banget, untuk menghindari perbuatan-perbuatan sex before marriage. Then I’m saved by this condition. Ngerti? 
Nisa:
Damn. Kalau pria mengucapkan “I love you” tiga kali dalam satu detik, itu sama saja omong kosong, sama seperti kegembiraan anak kecil yang diberi tiga permen warna-warni. Nisa mengumpat kecil dalam hati. He’s over excited. Kenapa pria gampang sekali mengucapkan “I love you”? Ini sama saja dengan penipuan.

4. MONSOON atau Apa Maksud Setuang Air Teh

Siapa yang menggerakkan skenario perjalanan hidup? Sebuah kota? Profesi? Alam pikiran? Atau cinta? Empat sahabat mencari-cari keriaan hari ini dengan mengejar cinta dan mempertanyakan masa lalu. Mereka berprofesi sebagai wartawan, berkesempatan mendirikan sebuah majalah, kesibukan urban yang membawa mereka ke ujian persahabatan, penemuan jati diri, dan dilema tepi-tepi hidup. 
Alif:
Mata saya tajam terbuka, merasakan dengan nyata kosmik energi, merasakan kuatnya medan magnet yang terjadi. Pelan-pelan ada cairan lain yang naik ke saraf-saraf otak, rasa gusar, kesal, marah. Apakah kosmik energi penyebab rusaknya kehidupan cinta saya? 
Raisa:
Ia tak pernah tahu bahwa seharusnya, jika berada dalam rapat apa pun di dunia ini, sangat berlaku hukum “You are what you said.” Nah, kalau tak pandai berkelit, pakailah aliran “Silence is golden”. Sehingga jati diri tidak perlu terasa seperti akan lumer ke lantai, merosot ke kaki-kaki meja, dan secara politis habis diinjak-injak forum. 
Didi:
Kota Jakarta ini apa masih layak huni? Ngeri banget Jakarta sekarang. Kalau nanti gue terkenal karena jadi creative director sukses, apakah gue bakal aman? Gue harus berjuang dari kemungkinan penembakan seperti itu. Kemungkinan pembunuhan, penggarongan, kemacetan, kebanjiran, penipuan, penggusuran, rombongan kampanye, massa sepak bola, fashion criminals, Chanel limited edition, Louis Vuitton new arrival, Gucci piracy, dress code betrayal… 
Nisa:
Itu suara Alif. Azan. Komat. Ah, anakku. Mama belum sempat lihat kamu. Bagaimana rupamu? Bagaimana hidungmu? Bagaimana senyummu? Kamu pasti aman di situ, ada Oom Alif, teman Mama yang paling peduli pada Mama. Kamu pasti senang dengar suara azan Oom Alif. Mama jadi rindu, tapi Mama belum bisa lihat kamu. Mama seperti terbang. Mama hanya bisa merasakan getaran jiwamu yang bening dan bersih.

Yap, dari dulu banget udah pengin buku ini tapi selalu gak kesampaian beli karena tergiur beli novel yang lainnya. Padahal rencananya mau sekalian beli keempatnya biar bisa dapat boxset sekalian. Kenapa mau banget? Pertama karena lihat covernya dan jalan cerita yang kayaknya unik. Sampai-sampai dulu pertama tertarik, rencananya mau patungan sama teman buat beli satu-satu. Tapi kalau dipikir-pikir gak enak deh patungan dan saling minjem kalau formatnya boxset kayak gini, lebih nyaman punya lengkap sendiri. Semoga suatu saat kesampaian deh.

Mau ikutan Wishful Wednesday juga? Silahkan lihat cara-caranya di Book to Share atau klik gambar di atas. Mari saling berkunjung!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...