"With peaks of joy and valleys of heartache, life is a roller coaster ride, the rise and fall of which defines our journey. It is both scary and exciting at the same time." - Sebastian Cole

Saturday, October 18, 2014

Girls In The Dark


4 of 5 stars.
Judul: Girls in the Dark
Penulis: Akiyoshi Rikako
ISBN: 978-602-7742-31-4
Penerbit: Penerbit Haru
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Nona Aubree
Proofreader: Dini Novita Sari
Design cover: Kana Otsuki
Ilustrator: @teguhra
Tebal: 279 halaman
Cetakan pertama, Mei 2014.
Harga: Rp. 36.400 (beli saat #HaruPromoDiskon, harga normal Rp. 54.000)

Blurb:
Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...? 
Gadis itu mati. 
Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.

Di tangannya ada setangkai bunga lily. 
Pembunuhan? Bunuh diri?

Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu. 
Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi.... 
Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?

Keenam anggota Klub Sastra SMA Putri Santa Maria kembali menggelar pertemuan rutin setelah kematian penuh misteri sang ketua klub, Shirashi Itsumi. Pertemuan kali ini dipimpin oleh Sumikawa Sayuri, ketua klub pengganti sekaligus sahabat dari Shirashi Itsumi. Di bawah chandelier, sambil mengelilingi meja marmer oval yang di tengahnya terdapat panci yami-nabe, mereka satu-persatu mengenang sambil membacakan narasi cerita pendek yang sebelumnya telah mereka tulis tentang Shirashi Itsumi dan apa yang mereka ketahui mengenai kematiannya. Sebab, banyak orang berpikiran salah satu dari mereka adalah pembunuhnya.


Meet the Club's Members:

1. Shirashi Itsumi: Anak pemilik yayasan SMA Putri Santa Maria, Mantan Ketua Klub Sastra yang baru saya meninggal dengan setangkai bunga lily di tangannya.

2. Sumikawa Sayuri: Ketua Klub pengganti, sebelumnya merupakan wakil ketua klub. Sahabat baik Shirashi Itsumi.

3. Nitani Mirei: Gadis miskin namun pintar, penerima beasiswa, pengangum Shirashi Itsumi.

4. Kominami Akane: Jago masak masakan Barat, anak dari koki terkenal pemilik restoran Jepang.

5. Diana Detcheva: Gadis Bulgaria yang merupakan murid internasional di SMA Putri Santa Maria, ssst! Dia mencintai Itsumi.

6. Koga Sonoko: Murid IPA, teman sekelas Itsumi. Anak dari seorang dokter yang memiliki cita-cita berprofesi sama seperti ayahnya.

7. Takaoka Shiyo: Seorang penulis buku terkenal, pernah ikut berkunjung ke Bulgaria bersama Itsumi.

Membaca Girls in the Dark, mengingatkan saya pada salah satu lagu Katy Perry: It Takes Two. Dari setiap cerita, ada setidaknya 2 sudut pandang berbeda mengenai cerita tersebut. Susah sih menilai mana cerita yang benar, atau mana yang dibuat-buat. Dan itulah yang saya dapat ketika membaca novel ini. Dari awal, saya sudah dibuat penasaran dan semakin jauh halaman dibuka, pertanyaan ini timbul, "Jadi, siapa sih ini pembunuhnya? Eh, atau jangan-jangan sebenarnya dia bunuh diri?"
"Baiklah, Pertemuan Rutin ke-16 Klub Sastra SMA Putri Santa Maria: 'Pertemuan Pembacaan Naskah dan Yami-nabe' dimulai."
Tidak mudah untuk menghadirkan 6 tokoh dalam satu novel dengan masing-masing sudut pandang, pastinya setiap tokoh harus punya ciri khas yang berbeda. Yap, penulis berhasil dalam hal ini. Waktu saya baca, rasanya seperti benar-benar mendengarkan cerita dari 6 orang yang memang ada. Kesan gelap dan misteri dalam novel berhasil ditransfer penulis dengan ciamik pada saya. Kalau ditanya, siapa tokoh utamanya? Saya rasa bukan cuma Shirashi Itsumi jawabannya, tapi 6 tokoh anggota Klub Sastra pembaca narasi juga banyak andil. Sama halnya ketika ditanya, siapa tokoh protagonisnya? Atau siapa tokoh antagonisnya? Jawabannya, tidak ada yang benar-benar berperan sebagai protagonis maupun antagonis, realistis. Ya, karena memang kayaknya begitulah sifat manusia, apalagi anak remaja.

Saya suka format penulisan dan ide ceritanya, walau dari tengah ke belakang mulai agak bosan dan merasa sedikit agak kepanjangan penjelasan ceritanya. Ini sih mungkin karena sayanya aja yang gak sabar mau cepat-cepat tahu akhir cerita kali, ya.

Untuk twist, seperti banyak orang bilang, iya, ini nge-twist banget. Waktu itu saya dikasih spoiler sama teman saya tentang siapa pembunuhnya (nyebelin, ya?), saya kira ending-nya bakal ya gitu berakhir sesuai prediksi teman saya. Tapi, ternyata enggak. Spoiler-an teman saya itu makin jauh halaman saya baca, makin terpatahkan. Walau di akhir ternyata benar sih siapa yang bunuh, tapi tetap ceritanya beda. Intinya, kalau kamu gak mau capek sendiri nebak-nebak, udah nikmatin aja novelnya, tanpa harus nebak siapa pembunuhnya gitu.

Oiya, cerita permasalahan anaknya SMA-nya dapat. Meskipun masalah untuk ide cerita yang diambil itu rumit dan terkesan masalah dewasa, penulis bisa meramunya dengan bagaimana cara anak SMA berpikir dan berambisi.
"Tugas seorang penulis adalah menenun kata-kata dari ketiadaan satu per satu, membangun sebuah dunia, meniupkan napas pada tokoh-tokoh di atas kertas, membuat mereka saling jatuh cinta, kehilangan harapan, dan menyesal." (halaman 140)
Semua unsur yang penulis hadirkan juga benar-benar diperhatikan, salut deh. Jadi gak ada bolong logika. Misalnya di narasi Diana ada cerita yang masih membingungkan, nanti di narasi tokoh lain ada yang menjelaskan, gitu.

Cover, kesan 'seram' dan gelapnya dapet. Cuma, Itsumi yang di-cover beda deh dengan Itsumi yang saya bayangin, hehe. Masalah typo, jarang, atau bahkan gak ada? Rapi banget, juga terjemahannya bikin mudah dimengerti tapi gak bikin jadi aneh. Bagus!

Wah, intinya, saya sangat menikmati novel Girls in the Dark ini. Banyak hal-hal baru dan nama makanan baru yang sebelumnya belum pernah saya dengar, akhirnya saya ketahui gara-gara baca novel ini. Jebakan-jebakan dan kejutan datang tidak terduga, bikin kaget pokoknya. Good job, Akiyoshi Rikako!
"Sekian, saya menutup pertemuan rutin semester ini. Saudari sekalian, sampai jumpa."

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...