"With peaks of joy and valleys of heartache, life is a roller coaster ride, the rise and fall of which defines our journey. It is both scary and exciting at the same time." - Sebastian Cole

Monday, October 17, 2016

Mr. Commitment by Mike Gayle Review: Jungkir Balik Dunia Duffy



Mr. Commitment 
Penulis: Mike Gayle 
Alih bahasa: Nurkinanti Laraskusuma 
Gramedia Pustaka Utama, April 2011.   

Blurb:

Ben Duffy mencintai Mel, pacar 4 tahunnya, sepenuh hati. Namun, saat Mel mulai membahas tentang pernikahan, Duffy terus menghindar. Dia mencintai Mel tapi tidak mau melakukan komitmen sebesar pernikahan. Kata-kata “Hingga maut memisahkan” terdengar begitu mengerikan baginya.
Hal itu sempat membuat hubungan mereka merenggang, hingga Duffy akhirnya mengiyakan ajakan Mel untuk menikah. Mereka bertunangan.
Semuanya tidak berjalan lancar. Pertengkaran terakhir mereka menyadarkan Mel kalau Duffy tidak akan bisa ‘dipaksa’ menikah, dengan cara apa pun. Duffy mencintainya, namun tidak mampu berkomitmen lebih. Dia mencintai Duffy, tetapi tidak mau mempertahankan hubungan yang tidak akan ke mana-mana. Dengan keputusan sepihak dari Mel, hubungan mereka berakhir.
Duffy kalut. Terutama saat dia mendapati Mel sudah bersama laki-laki lain, sebulan setelah perpisahan mereka. Dia mencoba melanjutkan hidup, berkencan dengan ‘Cewek TV Terpanas’, dan belajar merelakan Mel.
---
JUNGKIR BALIK DUNIA DUFFY 

“Orang selalu bercerita bagaimana fantastisnya sebuah hubungan pada awalnya, dan tentu saja semua membenci hubungan itu ketika berakhir, tapi bagaimana dengan tengahnya? Bagian tengah saat kau mengetahui semua yang bisa kau ketahui. Saat kau bisa memandang orang yang kaucintai dan tahu apa yang mereka pikirkan; melihat sesuatu di televisi dan tahu bagaimana mereka akan bereaksi; saat kau tahu persis apa yang akan mereka kenakan untuk datang mengunjungimu.” (halaman 244) 

Benjamin Dominic Duffy anti terhadap komitmen. Pada umurnya yang ke-28 tahun, dia akhirnya menyadari bahwa hidup penuh pilihan. Mel, kekasihnya yang sudah 4 tahun berhubungan dengannya, secara tiba-tiba ingin bertunangan. Duffy tidak yakin apakah dia bisa mewujudkan keinginan Mel. Dia sangat mencintai Mel, tapi satu-satunya yang tidak ia inginkan di dunia ini ialah, komitmen. Walau akhirnya Duffy meng-iya-kan ajakan Mel untuk menikah dan akhirnya mereka bertunangan. Duffy tidak lantas yakin dan hal itu justru menimbulkan masalah dan perpecahan dalam hubungannya dengan Mel. 

Hal demi hal terjadi. Hidupnya dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang membawanya mengerti bahwa pilihannya kini hanya satu: dengan Mel atau tanpa Mel. 

INI NOVEL DEWASA YA 

Kalau penulisnya orang Indonesia, novel ini pasti masuk lini metropop. Karena masalah yang dihadapi adalah masalah orang modern banget. Aku menikmati tiap lembar yang kubaca meski agak tersendat-sendat, karena sebenarnya untuk novel 370-an halaman, masalah yang ditawarkan novel ini sebenarnya tidak terlalu besar. Tapi penulis dan penerjemah di sini bisa menghadirkannya dengan rangkaian kata yang enak, jadi diikutinya juga gak bosen. 

Masalah utamanya adalah apa yang terjadi di hidup seorang Duffy ketika usianya sudah tidak tergolong muda lagi, 28 tahun. Bagaimana dia dihadapkan terhadap suatu kejadian yang mengharuskannya berkomitmen. Aku suka karena di novel ini tokoh hero-nya tidak ditampilkan sebagai tokoh yang ‘wow ganteng hebat aku suka banget’ tapi tokoh biasa saja yang justru cenderung agak pecundang (?) Duffy yang bilang sendiri sih haha, katanya mengutip salah satu perkataan orang, kalau usia kamu sudah 26 tahun dan pulang pergi masih dengan bus, berarti sebenarnya kamu gagal hidup nyaman gitu. 

Aku juga suka tiap tokoh yang dihadirkan. Seakan bukan tokoh sambil lalu saja dan semua punya karakter masing-masing. Menjadikan novel ini itu rasanya ‘adaptable’ banget kalau buat jadi film. Tipikal alur pelana kuda. Nah, tapi kekurangannya, seakan aku gak bisa bayangin perawakan-perawakan dari tiap tokohnya. Di kepalaku hanya ada imajinasi bebas aja deh jadinya. C

over (versi bahasa Indonesia) nya menggoda. Simple tapi eye-catching. Awal pilih buku ini pun, ya karena cover-nya. Alasan yang kedua, karena di blurb ada tulisan ‘IKEA’ (iya, sesimpel itu haha). Cantik banget cover-nya dengan menunjukan 2 gelas, satu biru, satu merah. Yang merah pasti punya Mel, ada tulisan ‘I love you’, yang biru pasti punya si Duffy nih, ada tulisan dengan post-it entah itu ‘I leaving you’ atau ‘I learning you’ (?) dan sebuah cincin. Cantik. Bagus. Ditambah dengan warna biru muda, aaaaa bagus. 

Overall, aku menikmati sih pas baca novel ini. Tapi gak sampai yang jatuh cinta banget. Worth to read! 3,5 of 5 stars.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...