"With peaks of joy and valleys of heartache, life is a roller coaster ride, the rise and fall of which defines our journey. It is both scary and exciting at the same time." - Sebastian Cole

Saturday, January 10, 2015

CallaSun



Judul: CallaSun
Penulis: Yuli Pritania
ISBN: 978-602-251-619-4
Penerbit: PT Grasindo
Editor: Anin Patrajuangga
Tebal: 242 halaman
Cetakan pertama, 2014.

Blurb:
IAN

Ada seorang wanita. Kiera. Kepada siapa aku menghabiskan nyaris separuh hidupku untuk jatuh cinta. Lalu ada wanita ini, yang datang tiba-tiba, merangsek masuk tanpa peringatan, mengguncang semuanya. Dan mendadak saja… rencana untuk mendapatkan wanita yang kucintai, tidak lagi menarik mata. 

CALLA
Sepuluh tahun awal kehidupanku berlalu tanpa mengenalnya, lima tahun kemudian habis untuk mengaguminya, lalu delapan tahun memendam rasa suka. Dan saat kemudian aku benar-benar berdiri di hadapannya, apa lagi yang bisa terjadi padaku selain jatuh cinta?
Tidak ada namanya bahagia saat melihat orang yang kau cintai bahagia. Itu hanya berlaku di dalam cerita. Aku… harus mendapatkannya.


Lagi-lagi saya dibuat jatuh cinta dengan cerita yang sebenarnya bukan cerita baru lagi. Benci jadi cinta. Bukan benci yang gimana-gimana sih, Ian cuma kesel aja kalau harus dijodoh-jodohkan. Namun Calla, gadis yang dijodohkan dengan Ian malah kebalikannya, dia senang setengah mati. Padahal mereka berdua sama sekali belum pernah bertemu sebelumnya. Ya, ceritanya nanti bakal berjalan dari benci-bencian Ian ke Calla tapi lama-lama malah jadi suka. Karena saya bingung mau nge-review-nya gimana di blog, jadi saya copas aja dari review-an saya di goodreads ya (padahal di goodreads bilang mau review lengkap di blog, dasar blogger pemalas), tentunya ditambah beberapa catatan yang saya buat ketika membaca.

Sebenernya novel ini punya ide cerita yang gak baru. Tapi penulisnya berhasil bikin dialog-dialog antar tokohnya hidup, enak dibaca. Kerasa banget kayak lagi nonton k-drama gitu. Bahkan saya berpikir Calla - Ian ini hubungannya mirip sama tokoh utama k-drama You Who Came From The Star.

Spoiler alert!

Calla ini anaknya asik banget. Tipe cewek gak tau malu kalau lagi sama Ian. Kenyataan kalau dia udah belajar mencintai Ian dari kecil lewat foto-foto dan suka ngerayain ulang tahunnya Ian bikin saya senyum-senyum sendiri bayanginnya, hehe. Suka deh sama Calla.

Ian, loveable sih. Cuma saya lebih suka adiknya - Rayhan. Semoga aja nanti dia juga dibikinin cerita ya. Balik lagi ke Ian, di sini dari dia masih sebel sama Calla sampai jadi suka rasanya terlalu cepat. Cuma saya sendiri kemudian mikir, kayaknya kalau dibuat lama malah jadi agak membosankan. Jadi segini pas deh. Ian juara banget kalau ngomong, hehe! Tapi Calla juara juga balesin omongannya Ian.
"Kau tahu perbedaan pria dan wanita? Saat wanita memikirkan masa depannya bersama pria yang dia sukai, itu dianggap normal. Karena semua wanita memang memikirkan hal yang sama. Sukses, menikah dengan suami yang bisa dibanggakan, memiliki anak. Bahagia. Berbeda jika seorang prialah yang memikirkan masa depannya dengan seorang wanita yang dia sukai. Berarti pria itu benar-benar serius dengan perasaannya sehingga dia merasa harus segera meresmikan wanita itu menjadi miliknya. Karena tidak semua pria mau terikat. Benar, kan?" (halaman 155)
Sedikit yang saya sayangkan, deskripsi bentuk wajah Calla terlalu sering diulang-ulang sama pas adegan di taman, penggambaran tamannya malah kurang menurut saya. Mungkin penggambaran latar taman waktu itu harusnya lebih diperjelas, biar bayangin suasananya tambah semangat.

Ada beberapa typo, cuma ya sudahlah. Saya masih bisa menikmati ceritanya tanpa terganggu. Saya suka pokoknya. Bacaan ringan yang bikin gak pengin berhenti baca. Duh, emang kayaknya saya males bikin review, jadi segini dulu aja ya. Recommended buat yang suka cerita romance chessy tapi gak bosenin!
4 of 5 stars.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...