"With peaks of joy and valleys of heartache, life is a roller coaster ride, the rise and fall of which defines our journey. It is both scary and exciting at the same time." - Sebastian Cole

Tuesday, January 13, 2015

Meet Ally From All These Lives

I met Ally on the first day of 2015. She told me a little bit about her life story.That was a quick but unforgettable story (I'm amazed!). She said what I heard that time was just a beginning. So I asked her to tell me more, but then she refused and said, "I'll tell you my full story but you have to wait until January 22nd, 2015!" Before she leave, I asked her, "Can I share you story with my fellows blogger?" She said, "Yes!"

Blurb:
Apa yang akan kaulakukan jika satu menit yang lalu kau anak tunggal orangtuamu, lalu satu menit kemudian ada seseorang yang muncul entah dari mana dan duduk di sampingmu mengaku sebagai adikmu? Apa yang kaulakukan jika kau menemukan foto di meja, menampilkan dirimu dan seseorang yang belum pernah kaulihat? Apa yang kaulakukan jika kau pulang ke rumah dan menemukan bahwa di dalam rumah itu sudah ada dirimu yang lain? 
Kehidupan Ally memang bukan kehidupan biasa. Kerap kali ia mendapati dirinya ditempatkan dalam kehidupan yang seolah miliknya, tapi ternyata bukan. Dan tiba-tiba kata “pulang” punya makna yang baru. Apakah Ally akan memiliki kesempatan untuk “pulang”? Akankah ia bisa kembali pada cinta yang ditinggalkannya di kehidupannya yang lain? 
Ini bukan kisah biasa. Ini kisah yang akan membuatmu berpikir kembali tentang arti hidup dan arti cinta yang sebenarnya.


Membaca dua bab pertama novel "Ally: All These Live" karya Arleen A ini menegangkan. Saya diajak bertemu Ally, seorang gadis SMA yang sampai usianya saat itu telah mengalami dua kali kejadian aneh yang serupa. Oke, karena saya juga baru membaca dua bab pertama dan sama-sama penasaran, jadi di sini kita buka-bukaan aja ya, hehe.

Hal yang terjadi pada Ally ini benar-benar aneh. Tiba-tiba saja dirinya merasakan sensasi menggelitik seperti kesemutan, lalu ketika Ally mencoba mencari tahu ada apa yang menggeletiknya, secara singkat semuanya hilang. Barang-barang yang sedetik lalu ada di sekitarnya, sekarang tidak ada, dia tidak bisa merasakan apa-apa, bahkan tidak pula dia bisa mendengar suara teriakkannya sendiri. Hal ini pertama terjadi pada dirinya ketika berusia 10 tahun, Ally yang awalnya merasa sebagai anak tunggal, setelah sadar dari kejadian aneh itu, tiba-tiba saja dikagetkan dengan kenyataan bahwa dia punya adik berusia 5 tahun! Orangtuanya tentu tidak diam saja mengetahui apa yang terjadi pada Ally. Mereka heran dan khawatir, lalu berusaha 'menyembuhkan' anaknya dengan membawanya ke beberapa psikiater, dokter saraf, serta melakukan serangkaian tes dan scan otak. Ally tentu bingung, merasa yang terjadi padanya begitu tidak masuk akal tapi nyata. Orangtuanya juga bingung, berusaha mengembalikan ingatan Ally tentang Albert, adiknya.

Yap, sampai sini saya butuh napas dulu membacanya. Agak bikin deg-deg-an soalnya!

Kejadian aneh kedua terjadi saat Ally sudah SMA. Sejak kejadian aneh menimpanya pada umurnya yang ke-10 tahun dia lalu berusaha menerima kenyataan dan berhenti membingungkan apa yang terjadi padanya. Menganggap mungkin memang ada yang salah pada otaknya sehingga ia tidak bisa mengingat Albert dengan benar walau agak aneh karena selain ingatan tentang adiknya, dia masih mengingat jelas kenangan-kenangan masa kecilnya. Sampai kemudian, kejadian yang kedua kali itu datang, Ally semakin ketakutan, perasaan bahwa dia pernah mengalami "Saat Ketidakberadaan" yang serupa tidak serta merta membuatnya siap menghadapi ini lagi. Dia tahu setelah sadar, akan ada sesuatu dari dirinya yang kembali hilang.

Lalu cerita berlanjut, Ally lega ternyata tidak ada yang hilang, saya yang membacanya pun lega. Eits, tapi tunggu dulu. Saya berpikir, gak mungkin Ally mengalami itu tanpa ada dampak apa-apa. Dan ternyata benar, ada yang hilang. Albert. Dia yang dulu secara tiba-tiba muncul dan mengaku pada Ally sebagai adiknya, sekarang tiba-tiba saja sudah hilang, Albert sudah tiada. Dia tidak akan pernah pulang.

Wow! Baru baca dua bab-nya saja saya sudah disuguhkan ketidakbiasaan dari novel-novel young adult Indonesia kebanyakan. Setuju dengan yang tertera pada blurb-nya, ini sepertinya memang bukan kisah biasa. Penulis sudah menyuguhkan sesuatu menjanjikan dari dua bab pertamanya. Sepertinya akan ada banyak twist-twist masuk akal mengingat hal yang terjadi pada Ally itu tidak biasa. Rasanya hampir sama ketika sama membaca (saya belum membaca sampai selesai sih) dan menonton "If I Stay". Ally di sini sama seperti Mia, terperangkap dalam dunia dan hal yang hanya mereka sendiri yang hadapi. Alurnya termasuk cepat, dari dua bab pertama saja saya sudah diceritakan tentang 2 kali "Saat Ketidakberadaan" yang dialami Ally. Mengingat novelnya yang akan terbit sekitar 200-an halaman, semoga konfliknya dapat diselesaikan dan gak gantung ya, haha.

Penggambaran dan cara penulisan cerita yang menggunakan sudut pandang pertama, membuat saya sebagai pembaca bisa masuk dengan mudah ke dalam dunianya Ally. Editan katanya juga sejauh ini rapi, pemilihan dan perangkaian kata yang dipakai bikin serasa lagi baca novel terjemahan. Mungkin memang itu yang ingin penulis tunjukan, mengingat pemilihan nama dan latar kejadian juga mengambil latar di luar negeri.

Dari cover, blurb, informasi di web Gramedia, dan dua bab pertama yang saya baca, saya menyimpulkan mungkin novel ini bertemakan dark-love, misteri, namun pusatnya tetap pada arti kehidupan, menarik! Saya benar-benar-benar-benar penasaran ada apa dibalik kejadian aneh yang dialami Ally. Apakah Ally ini time-traveler kah? Tapi kok dia lupa itu kenapa? Apakah dia mempunyai dunia paralelnya sendiri? Lalu, mana yang nyata? Apa yang terjadi pada Ally di waktu-waktu yang ia lupakan? So complicated! Saya sendiri tidak bisa membayangkan kalau saya harus hidup seperti Ally.

Akhir kata, yap, pertemuan dan perkenalan pertama sama dengan Ally menegangkan tapi begitu menyenangkan. Woah, I'm so excited and really can't wait to read the full story!


We can meet Ally with her full story on January 22nd, 2015. For more info click here.
Can't wait! Can't  wait!

Terima kasih Mbak Arleen. Sangat menyenangkan bisa berkesempatan menjadi first chapters commentator novel Ally ini. Sukses terus!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...