"With peaks of joy and valleys of heartache, life is a roller coaster ride, the rise and fall of which defines our journey. It is both scary and exciting at the same time." - Sebastian Cole

Sunday, January 4, 2015

CoupL(ov)e



Judul: CoupL(ov)e
Penulis: Rhein Fathia
ISBN: 978-602-7888-12-8
Penerbit: Bentang Pustaka
Penyunting: Noni Rosliyani
Ilustrasi sampul: Shutterstock
Tebal: xii + 388 halaman
Cetakan kedua, Juni 2013.

Blurb:
Kau tahu, kenapa orang menikah selalu mendapat ucapan “Selamat Menempuh Hidup Baru”? Karena mereka harus meninggalkan orang-orang yang pernah mereka cintai di masa lalu. 
Perjanjian konyol itu merusak semua cita dan anganku. Sungguh, tak pernah aku bermimpi akan bersanding denganmu di pelaminan. Ditambah lagi menghabiskan hidup hingga tua bersamamu.  
Bagiku, kau tidak lebih dari sekadar sahabat yang sangat baik, yang setia menjadi pendengar kisah suka dukaku, yang punya bahu kuat untuk kusandarkan kepalaku dengan mata sembab karena tangis, dan yang selalu menjadi penyemangat untukku jalani hidup. 
Haruskah aku seorang Halya menyerah pada fakta? Seperti katamu, sahabatku Raka .... Komitmen itu seharusnya dipertahankan, bukan dilepaskan. Tapi yakinkah juga dirimu, kita akan sanggup bertahan? 

Halya dan Raka sama-sama tidak menyangka persahabatan yang sudah mereka jalin sejak lama akan membawa mereka berdua ke pelaminan sebagai seorang suami istri. Selama ini mereka menjalani kehidupan persahabatannya tanpa diembel-embelkan rasa saling cinta. Orang-orang berkata, sangat jarang persahabatan antara dua orang pria dan wanita tidak berakhir menjadi cinta. Namun, beda halnya dengan Halya dan Raka, mereka sudah terlalu saling mengenal satu sama lain, tapi rasa cinta tidak sedikitpun tumbuh benihnya. Sampai akhirnya, Raka yang memandang cinta dengan logika memutuskan melamar Halya di umur mereka yang ke-30. Mengingat perjanjian konyol mereka beberapa tahun lalu. Halya yang cinta terdahulunya selalu berakhir gagal, akhirnya  juga memutuskan untuk menerima lamaran Raka. Persahabatan mereka kemudian sedikit-sedikit berubah, dan telah diputuskan, mereka akan sama-sama belajar untuk saling mencintai.

Sebenarnya cerita yang disuguhkan bukan cerita baru lagi, persahabatan jadi cinta. Cuma siklus yang dihadirkan berbeda dengan cerita kebanyakan. Biasanya dua orang sahabat lawan jenis diceritakan sama-sama cinta tapi gak berani mengungkapkan karena takut persahabatannya rusak. Atau cerita lainnya, salah satunya jatuh cinta tapi bertepuk sebelah tangan. Dalam CoupL(ov)e (nulis judulnya bener-bener butuh perjuangan, haha!) siklusnya Halya dan Raka sebagai dua orang sahabat memutuskan untuk sama-sama saling mencintai dan diikat dalam bahtera rumah tangga. Sampai mereka menikahpun, cinta belum juga tumbuh dalam hati mereka.
"Kamu mau menikah denganku, Al?"
"Jus ini nggak beracun, kan, Ka?"

"Hahaha... Makasih kamu mencairkan suasana. Jujur, aku gugup sekarang."

"Kamu melamarku?"
"Ya."
"Dengan soundtrack lagu 'Kucing Garong'-nya Trio Macan?"
(halaman 235)
Raka, berpikir cinta dengan logikanya. Laki-laki yang pintar dan ganteng sih kalau saya bayangin. Memendam rasa cintanya pada Rina, teman kampusnya sekaligus cinta pertamanya gara-gara dia berpikiran hubungan itu untuk dibawa serius. Jadi dia gak berani macem-macem dulu sama Rina sebelum dia berpenghasilan. Sampai akhirnya Rina yang tidak bisa mendebat, dijodohkan oleh keluargnya untuk menikah. Dalam hati Rina berharap Raka akan mencegahnya, namun di sisi lain Raka yang merasa belum menjadi apa-apa hanya bisa ikhlas menerima keputusan orang tua Rina.

Beda lagi dengan Halya, cewek cuek yang sering kali berkhayal dan hobi membaca banyak novel. Di usia SMA-nya, Halya berhasil menerbitkan buku pertamanya. Dua kali pacaran, dua kali juga Halya gagal.  Pertama dengan Riki yang kemudian berselingkuh dengan teman Halya sendiri. Kedua dengan Gilang, yang sudah melamarnya dan berjanji akan menemui keluarganya di Bandung, namun janji itu tidak pernah terwujudkan. Saya bertanya-tanya kenapa Gilang pergi sampai akhir, untungnya saja di akhir terungkap semua, haha!

Saya suka novel ini. Alurnya maju-mundur dari tahun 1999 - 2012, tapi dibalut rapi. Ada 4 bagian plus prolog yang disajikan dalam 388 halaman ini. Bagian pertama berisi sedikit kehidupan Halya dan Raka setelah menikah. Bagian kedua dan ketiga flashback menceritakan masa-masa mereka berdua kuliah, kerja, dan kemudian memutuskan untuk menikah. Bagian keempat kembali lagi ke masa setelah menikah.

Yang juga saya suka yaitu karakter-karakter dalam novel ini. Semuanya tampak manusiawi, bisa dibilang gak ada yang protagonis atau antagonis. Segala sesuatu yang bikin mereka jahat, pasti ada alasan dibaliknya. Novel ini memakai sudut pandang orang ketiga. Awalnya saya mengira cerita akan cuma berpusat pada Halya dan Raka. Namun ternyata di pertengahan Rina dan Gilang mulai mengambil bagian. Penempatan Puput dan Gamma sebagai sahabat Halya dan Raka juga diberi porsi pas. Mereka gak cuma dijadikan tempat curhat tokoh utama seperti novel romance kebanyakan. Dialog-dialog antar karakter dibuat hidup, kuat tapi gak terlalu puitis. Kadang-kadang lucu, ada juga yang bikin nangis. Kalau boleh saya bilang Raka ini kayak quote berjalan. Tapi dia gak terlihat menggurui juga sih.

Kekurangannya, em, apa ya? Saya cuma merasa agak janggal waktu diperkenalan pertama Gilang dan Halya, Halya terlalu cepet banget cerita-cerita sama Gilang yang saat itu masih belum terlalu kenal kan? Mungkin saking easy-going-nya kali ya. Selain itu, waktu dikabarkan Halya hamil yang terasa tiba-tiba. Padahal sebelum itu, Halya pernah sakit dan diperiksa dokter. Sama di halaman 176, panggilan "sayang"-nya ditulis "yank", bikin saya agak gimana-gimana gitu bacanya, haha. Masalah typo, saya gak terlalu memerhatikan, cuma di halaman agak akhir ada penulisan "seyum" yang harusnya "senyum", dan ada beberapa pemutusan kata yang diputusnya bukan di suku kata. Sama ada beberapa huruf yang hilang tinta cetakannya, tapi mengingat saya beli novel ini murah dan toh saya masih bisa ngerti maksud katanya, jadi hal yang ini gak terlalu masalah. Lainnya itu, gak ada mungkin. Saya menikmati baca novel ini.

Pokoknya novel ini recommend banget deh. Saya senang pembuka tahun baru disuguhkan novel romance kayak gini. Btw, di novel ini ada dua kali nyebut rapi jali, itu apaan ya?
4 of 5 stars.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...